Parkir Meter Terkendala Uang Receh
Uji coba parkir meter di Jalan Sabang, Jakarta Pusat menemui banyak kendala. Tidak adanya panduan untuk menggunakan mesin parkir meter menyebabkan petugas parkir kewalahan. Selain harus mengatur keluar masuk kendaraan, mereka juga harus membantu para pengguna kendaraan untuk menggunakan mesin parkir. Tak hanya itu, kurangnya stok uang receh (koin) untuk membayar parkir meter juga membuat petugas parkir kerepotan.
Stok uang receh kurang karena tidak semua pengguna kendaraan yang membawa uang receh. Jadi kita harus menukarkan terlebih dahulu
Maman (53), salah satu petugas parkir mengaku hingga hari ketiga uji coba parkir meter, tugasnya menjadi bertambah berat. Kurangnya uang koin Rp 500 yang digunakan untuk mesin tersebut membuat dia harus menukarkan uang receh terlebih dahulu.
"Stok uang receh kurang karena tidak semua pengguna kendaraan yang membawa uang receh. Jadi kita harus menukarkan terlebih dahulu," ujarnya, Minggu (28/9).
Petugas Parkir Meter Digaji Dua Kali UMPSelain itu, dia juga mengeluhkan penggunaan mesin parkir meter tersebut. Pasalnya, jika penuh, mesin tersebut otomatis tidak menyala. Dia harus memanggil operator mesin untuk mengosongkan kembali mesin tersebut agar bisa digunakan lagi.
"Paling sekitar lima jam sudah penuh. Seharusnya ada operator mesin yang standby. Kalau kita semua yang menangani rasanya nggak sanggup," katanya.
Karena itu, dia berharap Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perparkiran Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta membekali para petugas parkir dengan uang receh yang cukup banyak. Sehingga tidak ada kendala saat melayani mobil yang keluar masuk.
"Kalau bisa
petugas parkir hanya memandu parkir saja. Kalau kita pegang semuanya banyak yang tidak terpantau. Nanti, mobilnya asal masuk dan pergi saja," terangnya.Kepala UPT Perparkiran Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Sunardi Sinaga, mengatakan, pihaknya akan terus mengevaluasi kelemahan sistem parkir meter tersebut. Bahkan dalam waktu dekat, sistem pembayaran akan menggunakan kartu debit.
"Ini koin hanya sementara. Ke depan pakai akan kartu debit bekerjasama dengan bank. Ya, memang banyak kelemahan, sambil jalan akan dievaluasi," ungkapnya.